Jumat, 24 Mei 2013

Manusia dan Pandangan Hidup

          Mimpi adalah sebagai cita-cita kita sejak kita kecil. Karena cara pandang hidup kita akan mempengaruhi masa depan kita. Kerja keras salah satu faktor pendukung untuk mencapai cita-cita. Perilaku dan sikap juga mempengaruhi kesukseskan kita, sesorang optimis dan selalu berfikir positif akan lebih bisa mencapai sebuah keberhasilan daripada orang yang selalu menyerah dan tidak mau berusaha, karena menyerah dengan kegagalan.
          Contoh kecil tentang sebuah kerja keras,sikap optimis dan realitis.Ada sebuah cerita tentang seorang ibu dan anaknya.Seorang ibu itu menyuruh anaknya untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupiah . Kemudian anaknya pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Ia pulang dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, “ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak.” Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia. Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.
          Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupiah. Anaknya yang kedua pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya dengan sangat bahagia. Ia berkata, “Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak”.Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah, dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan lantang ia berkata pada ibunya, “Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan lima rupiah untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu.”
          Dari cerita diatas bisa kita lihat bahwa kita harus optimis dan realistis. Jika kita hanya optimis saja dan tidak melakukan dengan realistis sama juga dengan kebohongan, hanya menuggu sebuah keajaiban bisa dibilang begitu. Memang bagus sih optimis ,tapi kalau sekedar optimis saja tidak mungkin bisa menjadi kenyaaan. Karena semua itu harus disertai dengan kerja keras. Dari contoh anak pertama bisa kita lihat dia memang optimis dari kesalahan tersebut dia tidak bersedih dan tidak takut untuk dimarahi sama ibunya. Dia tetap bangga walau hanya bisa menyelamatkan setengah dari minyak tersebut dan dia hanya menunggu kesempatan berikutnya untuk tidak terjatuh lagi dan melakukan dengan baik.
          Dan kita lihat dari anak kedua walaupun dia terjatuh dan minyaknya tinggal setengah dia tetap optimis dan dengan pemikiran yang realistis. Dia akan bekerja untuk mendapatkan uang dan mengganti minyak yang tumpah tesebut. Karena kalau hanya mengandalkan optimis saja minyak tersebut tidak akan menjadi penuh kembali. Harus disertai dengan kerja keras sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Sianak kedua berfikir karena kalau hanya berdiam saja minyak tersebut tidak akan bisa menjadi penuuh kembali.
          Kita bisa ambil dari pelajaran tersebut, kita harus bersikap optimis dan harus juga realistis karena semua itu adalah kunci menuju kesuksesan. Jangan hanya menunggu kesempatan itu, carilah kesempatan itu dengan kerja keras maka semua itu akan datang pada saat yang tepat. Tetap semangat dan selalu bekerja keras dan jangan lupa selalu bersyukur dan berdoa kepada Tuhan. Semua itu adalah jalan menuju kesuksesan. Keep spirit and do it. Kejar mimpi kita sampai itu tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar