Sabtu, 27 Juni 2015

Pertumbuhan perekonomian

Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan melambat ke kisaran 5,1% dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2% akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Dengan kebijakan semalam (kenaikan harga BBM) memang kemungkinan pertumbuhan sedikit terdampak, perkiraan (sekarang) 5,1%. Kemarin kan saya optimistis bisa tumbuh 5,2%,” ujar Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta kemarin. Bambang mengatakan, kebijakan pengalihan subsidi BBM yang diambil pemerintah akan memengaruhi konsumsi rumah tangga.
Daya beli masyarakat akan tertekan karena inflasi naik. Pemerintah memperkirakan kenaikan harga premium dan solar sebesar Rp2.000 per liter itu berdampak lebih tinggi pada keluarga miskin dan hampir miskin. Dampak inflasi pada keluarga kategori miskin dan hampir miskin hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 4,5%. Itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan inflasi pada masyarakat menengah ke atas yang diperkirakan hanya 2%.
Untuk membantu menjaga daya beli, khususnya pada rumah tangga miskin dan hampir miskin, pemerintah telah meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. Pemerintah mengalokasikan bantuan perlindungan sosial senilai Rp200.000/ bulan/ keluarga untuk 15,5 juta kepala keluarga. Karena itu didasarkan pula pada pola historis, Bambang optimistis konsumsi rumah tangga tidak akan turun terlalu tajam.
Penurunan kontribusi konsumsi rumah tangga dalam pertumbuhan ekonomi juga menurutnya akan digantikan oleh pertumbuhan investasi, terutama dari realokasi anggaran pemerintah di bidang infrastruktur. Secara umum, dia memperkirakan pertumbuhan investasi bisa di atas 5%. “Dengan pembangunan infrastruktur saya yakin konsumsi akan digantikan investasi,” kata Bambang.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pengaruh kenaikan harga BBM Rp2.000/ liter adalah 2,27% terhadap inflasi dan 0,02% terhadap pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, menurut perhitungan Bappenas, tiap kenaikan harga BBM bersubsidi Rp500/liter yang diikuti dengan pemanfaatan dana penghematan subsidi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,005%.
“Karena pengaruhnya sangat kecil, maka diasumsikan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.000, Rp2.000, atau Rp3.000, jika disertai pemanfaatan dana penghematan subsidi, tidak memengaruhi pertumbuhan,” katanya. Namun, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual memperkirakan kenaikan harga BBM akan menekan pertumbuhan ekonomi hingga ke kisaran 5%.
Dia pun pesimistis tahun depan pertumbuhan bisa mencapai 5,8% seperti yang diharapkan pemerintah. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi hanya akan berada di kisaran 5,5%. “Itu pun dengan catatan pembangunan infrastruktur mulai berjalan,” ujarnya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, diperlukan pembangunan infrastruktur dengan mengalihkan dana subsidi.
Namun, implementasi di lapangan belum tentu berjalan lancar. Hambatan-hambatan administratif seperti pembebasan lahan dan lain-lain diperkirakan memperlambat proyek-proyek pemerintah. “Saya enggak yakin di semester satu (2015) semua hambatan di lapangan seperti birokrasi, administrasi itu bisa diatasi, karena itu perlu mitigasi untuk sektor konsumsi,” kata dia kepada KORAN SINDO.
Bentuk mitigasi itu menurutnya bisa berupa insentif pengurangan pajak bagi kelas menengah. Pasalnya, kenaikan harga BBM akan memengaruhi daya beli untuk barang tahan lama. Hal tersebut menurutnya pernah dilakukan pemerintah di tahun 2008 untuk mempertahankan daya beli masyarakat.
Kontribusi konsumsi rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi yang turun juga tidak bisa serta merta digantikan oleh pertumbuhan investasi. Pasalnya, investor pasti masih akan wait and see terkait realokasi subsidi BBM pada sektor-sektor produktif seperti infrastruktur. “Saya enggak yakin, yang mungkin berjalan adalah untuk perlindungan sosial itu, tapi untuk infrastruktur apakah bisa di kuartal pertama, di sisi lain dananya idle, pemerintah enggak melakukan belanja, dan itu bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi,” tambah David.
Karena itu, sembari menunggu proyek-proyek infrastruktur berjalan lancar, dia menyarankan pemerintah untuk memberikan insentif pajak agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Dia mengingatkan, pertumbuhan konsumsi yang saat ini di kisaran 5% terus menunjukkan tren penurunan, yang bisa berlanjut hingga menyentuh angka 4%. Menurutnya ini berbahaya karena saat ini kinerja ekspor pun tengah mengalami pelambatan.
Baik langsung maupun tidak langsung kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi akan berdampak pada angka inflasi sehingga dapat mengoreksi pertumbuhan ekonomi yang nantinya juga akan berpengaruh pada kinerja perekonomian secara agreagat. Menaikan harga BBM adalah sesuatu yang kebijakan yang dilematis, namun hal ini menjadi pil pahit bagi pemerintah untuk menyehatkan anggaran negara.
Selama ini kita dapat menikmati harga BBM dengan murah karena adanya subsidi BBM oleh Pemerintah. Namun dengan menaikknya harga minyak dunia, pemerintah tidak bisa menjual BBM dengan harga yang sama dengan harga minyak dunia. Oleh karena itu pengeluaran APBN untuk subsidi semakin tinggi.
Namun resiko yang mau tidak mau dialami oleh bangsa Indoensia yaitu dengan kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh pada berbagai sektor baik rumah tangga sampai sektor industri. Semua sektor yang kena dampak kenaikkan harga BBM tersebut karena mempunyai ketergantuangan pada konsumsi BBM. Misalnya ongkos angkutan umum, barang-barang kebutuhan pokok, harga bahan-bahan bangunan dan masih banyak lagi. Hampir semua sektor akan terkoreksi dengan kenaikan harga BBM ini.
Banyak kalangan termasuk para ahli eknomi menilai jika subsidi BBM merupakan sesuatu yang memberatkan anggaran negara. Untuk itu kenaikan BBM dipandang sebagai sesuatu hal untuk menyehatkan kembali anggaran negara.
Memang hal ini menjadi dilema bagi pemerintah, karena disisi lain, kenaikan yang mencapai Rp. 2.000 bisa berdampak pada berbagai sektor, termasuk inflasi harga maupun pada bidang sosial. Oleh karena itu pemerintah selalu tak mau buru-buru untuk mengambil kebijakan yang dilematis ini.
Untuk mengendalikan laju inflasi sebagai dampak kenaikan BBM sudah seyogyanya pemerintah harus bisa memastikan kecukupan stok pangan, serta program sosial yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat. Tanpa itu daya beli masyarakat akan semakin menurun dan dipastikan pertumbuhan ekonomi akan semakin melemah. Tanpa kenaikan BBM pun saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,1 % jauh dari target 5,5 %
Beberapa ekonom sependapat dengan kebijakan pemerintah ini, meskipun awalnya pahit namun dampak positip kedepan akan bisa dirasakan. Diantaranya anggaran lebih hemat, sehingga bisa dialokasikan untuk pembangunan dibidang lainnya.
Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan menimbulkan kemarahan masal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan meluas. Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini merupakan tindakan pemerintah yang beresiko tinggi.
Berikut dampak yang di hasilkan apabila harga BBM dinaikkan:
1) Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.
2) Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)
3) Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan baku, beban transportasi dll.
4) Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
5) Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.
6) Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar di masyarakat.
Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkansumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi.
Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.
Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.
Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan baku minyak juga.
Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikanharga minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawitmentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari naiknyaharga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harusdikeluarkan untuk subsidi minyak.

Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional
Kenaikan harga BBM berdampak pada meningkatnya inflasi. Dampak dari terjadinya inflasi terhadap perekonomian nasional adalah sebagai berikut:
1. Inflasi akan mengakibatkan perubahan output dan kesempatan kerja dimasyarakat.
2. Inflasi dapat mengakibatkan ketidak merataan pendapatan dalam masyarakat.
3. Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Sementara dampak inflasi bagi masyarakat, ada yang merasa dirugikan dan ada juga yang diuntungkan. Golongan masyarakat yang dirugikan adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap, masyarakat yang menyimpan hartanya dalam bentuk uang, dan parakreditur. Sementara golongan masyarakat yang diuntungkan adalah kaum spekulan, para pedagang dan industriawan, dan para debitur. Inflasi dapat dikatakan sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah negara atau daerah. Yang mana tingkat inflasi menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen (IHK). Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan disisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi dari suatu barang dan jasa.


Jumat, 19 Juni 2015

Tugas terakhir buku

BAB 1 : PENGENALAN KEPADA ANIMASI
Naluri manusia menggemari sesuatu yang bersifat dinamik daripada yang bersifat statik. Suatu animasi tidak hanya ditampilkan secara visual tetapi secara dinamik pasti mampu menarik perhatian pengguna, mampu merangsang pemikiran dan juga memudahkan dalam pemahaman. Dalam menghasilkan Animasi memerlukan kombinasi pengetahuan dan kemahiran menggunakan perisian atau  tehnik tertentu.
BAB 2 : TEKNIK MENGHASILKAN ANIMASI SECARA TRADISIONAL
1.)   ANIMASI BERDASARKAN LUKISAN
Dihasilkan melalui siri imej yang dilukiskan serta ditindih silih berganti secara berjujukan.
Kelebihan : Cantik dan Menarik
Kelemahan : Perlu tenaga kerja yang ramai , masa yang panjang untuk disiapkan dan kos yang tinggi.
Contoh : Disney, Looney Tunes, Merry Melodies.
2.)   ANIMASI POTONGAN ( CUT OUT ANIMATION )
Dihasilkan dengan meletak/menindih potongan objek diatas lukisan yang disediakan (kertas/gambar/butang/mancis api/tali)
Kelebihan : Mudah dihasilkan, tidak memerlukan teknologi yang tinggi,kos yang murah, tidak perlu peralatan yang mahal.
Kelemahan : Semakin dilupakan karena kurang menarik dan realistis.
Contoh : Angela Ananconda, South Park
3.)   ANIMASI MODEL / MAIN HENTI
Rekam aksi patung atau objek 3D secara manual (Clay, Dawai).
Kelebihan : Model boleh digunakan berulang kali.
Kelemahan : Masa yang panjang.
Contoh : Bob The Builder, Chicken Run
4.)   LAIN-LAIN TEKNIK
a.    Rotoscoping
Menghasilkan animasi dengan cara menekap(Trace) dari video/filem.
Kelebihan : Mampu menghasilkan imej yang realistik
Contoh : Harimau berlari/melompat
b.    Pixilation
Menggambarkan watak sebenarnya dalam animassi yang dihasilkan dengan merekam aksi watak satu persatu secara berurutan.
c.    Animasi Terhad
Kesan animasi yang mengabaikan sifat realistik suatu aksi
Kelebihan : Boleh digunakan berulang kali, jimat kos.
d.    Scanimate
Untuk menghasilkan animasi berasaskan video. Untuk pengiklanan, promosi, dan perasmian suatu produk.
è   KESIMPILAN
Setiap tehnik tersebut mempunyai ciri istimewa dan telah berjaya menghiburkan ramai diantara kita suatu masa dahulu.
BAB 3 : TEKNIK MENGHASILKAN ANIMASI SECARA DIGITAL
•         ANIMASI BERASASKAN SEL ATAU KERANGKA
Berasaskan kepada animasi sel tradisi yang biasa. Sel secara maya/digital (frama/kerangka) disediakan dalam pengisian animasi digital.
Arahan dalam pengisian Macromedia flash :
o   Insert >Timeline>Keyframe
o   Insert>Timeline>Blank Keyframe c
•         ANIMASI BERASASKAN LALUAN
Dikenal sebagai animasi pergerakan objek
Kelebihan : Mudah dihasilkan dan dipelajari.
Arahan dalam perisian Macromedia flash:
o   Insert>Motion  Tween / Guide Motion
•         ANIMASI BERASASKAN OBJEK
Warna yang dipindah pada objek mampu memberi kesan animasi
Contohnya perubahan pada warna maupun kepada komponen dalam seperti nilai Hue, Saaturation/Brightness.
•         ANIMASI BERASASKAN SKRIN ATAU TRANSISI OBJEK
Dikenal sebagai transisi yang merujuk pada kaedah paparan sebuah skrin.
Cara : Transisi diletakan pada keseluruhan skrin dan objek yang terpilih saja.
Contoh : Skrin berterbangan pada satu arah
•         ANIMASI BERASASKAN IKON
Animasi sprite yang melibatkan pertukaran ikon pada ikon lain.
•         ANIMASI PAPAR DAN TERSEMBUNYI
Salahsatu tehnik menghasilkan animasi yang ringkas dimana objek yang stasis sifatnya disembunyikan mengikuti penetapan program.
è   KESIMPULAN
Dengan sokongan teknologi digital, proses memindah, mengubahsuai, memanipulasi dan menawarkan imej menjadi semakin mudah dan pantas.
•         Istilah dalam penerbitan animasi
è Frame By Frame
Merupakan teknik penghasil animasi tradisi yang dikekalkan konsep penggunaannya dalam proses penghasilan animasi digital
•         Prinsip Asas Animasi Berkualiti
è Aksi berterusan dan aksi pos demi pos
Animasi yang terancang dan sistematik
è Berkesinambungan dan bertindihan
Watak animasi dalam suatu aksi
•         Proses menghasilkan animasi 3D
Ada 3 fasa kerja utama yaitu fasa pra penerbitan, fasa penerbitan dan fasa pos penerbitan.



JUDUL BUKU            : PENGENALAN KEPADA MULTIMEDIA
PENULIS                    : NORSAIRAH MOHD GHAZALI

TERBITAN                 : 2014